JAKARTA - Dunia basket usia dini kembali bergelora dengan kehadiran Kajuhico 2025. Kejuaraan basket 3x3 ini melibatkan 64 tim dari berbagai sekolah di Banjarmasin, mempertandingkan empat kategori: SD Putra, SD Putri, SMP Putra, dan SMP Putri. Antusiasme peserta tahun ini meningkat tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan minat yang besar terhadap olahraga basket di kalangan pelajar.
Rita Sarah, Kepala Sekolah Kristen Kanaan, yang menjadi tuan rumah pelaksanaan Kajuhico tahun ini, menyatakan bahwa ajang ini merupakan yang ketiga kalinya digelar sejak pertama kali dimulai pada tahun 2023. “Kami sangat senang melihat bagaimana antusiasme dari seluruh peserta yang berpartisipasi. Ini adalah tanda positif bagi perkembangan olahraga basket di Banjarmasin,” ujarnya.
Pelaksanaan Kajuhico ini berangkat dari semangat Kanaan Basketball Competition (KBC), kompetisi antar sekolah yang sudah lebih dahulu dilaksanakan. Inspirasi dari KBC memacu pihak sekolah untuk menggelar kejuaraan basket yang lebih inklusif bagi jenjang SD dan SMP. “Kami menginginkan adanya sportifitas yang dihasilkan dari olahraga juga diterapkan di Sekolah Kristen Kanaan ini,” tambahkan Rita.
Kajuhico tahun ini mengundang seluruh sekolah di Kota Banjarmasin untuk berpartisipasi, dan responsnya sangat luar biasa. Awalnya, panitia merencanakan pembatasan hingga 60 peserta saja, namun dengan pertimbangan yang matang, jumlah peserta akhirnya ditingkatkan menjadi 64 tim untuk mengakomodasi semangat kompetisi yang tinggi. “Sebetulnya peserta ini lebih dari 64, tapi kami tidak mampu menampung semuanya. Target awal kami hanya 60, namun setelah diatur ulang ternyata masih bisa diakomodasi 64 peserta tanpa mengganggu jadwal pelaksanaan selama tiga hari,” jelas Rita.
Dengan jumlah peserta yang terdiri dari 17 tim SD Putra, 9 tim SD Putri, 21 tim SMP Putra, dan 17 tim SMP Putri, kompetisi ini menjadi ajang bagi para pelajar untuk unjuk kebolehan sekaligus menumbuhkan nilai-nilai sportifitas. Rita juga berharap agar ajang ini bisa menjadi sarana bagi bibit-bibit muda untuk mengasah kemampuan mereka dan menunjukan permainan yang memukau. Dia menambahkan, “Kami juga berharap agar semua sekolah yang berpartisipasi bisa menunjukkan permainan yang luar biasa, sehingga tidak hanya Kanaan yang potensial menjadi juara. Kami ingin menghindari kesan bahwa hanya kami yang dapat meraih prestasi.”
Kajuhico tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga representasi dari visi Sekolah Kristen Kanaan dalam memajukan olahraga di kalangan pelajar, dengan harapan bisa melahirkan bibit-bibit atlet basket yang unggul ke depannya. “Olahraga adalah sarana bagi pengembangan karakter dan disiplin yang penting bagi masa depan anak-anak,” tandas Rita.
Mengingat pesatnya perkembangan dunia olahraga di Banjarmasin, terutama pada cabang basket, Kajuhico bisa menjadi barometer akan keberhasilan program pembinaan yang dilakukan berbagai sekolah. Ajang ini sekaligus menjadi momen penting bagi evaluasi dan perencanaan pembinaan atlet muda di Banjarmasin.
Diharapkan, kejuaraan yang dilaksanakan secara konsisten ini bisa mendorong lahirnya atlet basket profesional yang akan mengharumkan nama daerah di kancah nasional maupun internasional. Dengan semangat serta dukungan yang konsisten, Banjarmasin berpotensi menjadi lumbung atlet basket berkualitas di masa depan.
Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk orang tua murid, yang dengan antusias memberikan motivasi kepada anak-anak mereka. Sebagai penutup, Rita mengundang semua pihak untuk terus mendukung bibit-bibit muda dalam mengasah kemampuan mereka di berbagai cabang olahraga, termasuk basket. “Dengan bersinergi, kita bisa menciptakan masa depan yang cerah bagi anak-anak kita melalui olahraga,” tutupnya.
Kajuhico 2025 tidak hanya sekadar pertandingan tetapi juga perayaan dari semangat dan dedikasi pelajar-pelajar muda di Banjarmasin. Dengan segala upaya dan dukungan dari berbagai pihak, kejuaraan ini diharapkan bisa berlangsung secara berkelanjutan dan semakin meningkatkan kualitas olahraga di Kalimantan Selatan.