Selasa, 09 September 2025

Lonjakan Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bukukan Akuisisi Besar dan Target Baru

Lonjakan Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bukukan Akuisisi Besar dan Target Baru
Lonjakan Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bukukan Akuisisi Besar dan Target Baru

JAKARTA – Pada perdagangan yang berlangsung pada 17 Februari 2025, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami lonjakan sebesar 4,40% dengan harga menembus Rp 4.030. Hal ini disertai dengan volume transaksi yang signifikan, di mana sebanyak 265,74 juta saham BBRI diperdagangkan dalam 48.832 transaksi dengan total nilai mencapai Rp 1,06 triliun. Kenaikan saham ini jelas menunjukkan minat tinggi dari para investor.

BBRI menjadi incaran banyak investor dalam periode ini, dengan broker besar seperti UBS Sekuritas Indonesia membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 195,1 miliar, Mandiri Sekuritas Rp 186,2 miliar, dan JP Morgan Sekuritas Indonesia Rp 116,1 miliar. Akumulasi ini semakin dipertegas dengan sejumlah investor asing yang turut mencatatkan pembelian bersih total saham BBRI mencapai Rp 372 miliar.

Tidak hanya bertumpu pada volume perdagangan yang tinggi, saham BBRI juga direkomendasikan oleh sejumlah sekuritas. CGS International Sekuritas, dalam trading idea mereka tanggal 18 Februari, menyarankan investor untuk berspekulasi beli (spec buy) dengan level support berada di Rp 3.940. "Jika tidak break di bawah 3.940, potensi naik ke kisaran Rp 4.120-4.210 dalam jangka pendek," ungkap analis dari CGS International Sekuritas.

Valuasi BBRI pun menjadi sorotan sejumlah analis, termasuk RHB Sekuritas yang menilai valuasi dan dividen BBRI sebagai sesuatu yang menarik. Dibandingkan dengan Kompetitornya, BBRI mencatat rasio pembayaran dividen yang meningkat menjadi 85%, menandai kenaikan signifikan dari rasio sebelumnya. RHB Sekuritas memperkirakan valuasi BBRI dengan estimasi price-to-book value (P/BV) pada 2026 mencapai 1,7 kali.

Dalam laporan keuangannya sepanjang 2024, BBRI mencatat laba bersih sebesar Rp 60,2 triliun, sementara pertumbuhan kredit berada pada angka 7% year-on-year (yoy), lebih rendah dari target yang dipatok pada angka 10-12%. Biaya kredit (Cost of Credit/CoC) tercatat lebih tinggi pada 3,23%, melebihi batas panduan di bawah atau sama dengan 3%.

Rasio loan to deposit ratio (LDR) yang hampir tidak berubah dari September 2024, yaitu pada angka 99,21% di Desember 2024, menunjukkan tantangan dalam likuiditas yang mungkin berlanjut hingga kuartal I-2025. Analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, dalam risetnya menyebutkan, "Kondisi likuiditas yang ketat pada semester II-2024 kemungkinan berlanjut pada kuartal I-2025. BBRI menurunkan panduan margin bunga bersih (NIM) 2025 menjadi 7,3-7,7% dari 7,74% pada 2024."

Aspek kualitas aset juga menunjukkan perbaikan dengan penurunan loan at risk (LAR) menjadi 10,7% pada Desember 2024 dari 11,66% pada September 2024 dan 12,47% pada Desember 2023. Non-performing loan (NPL) juga turun menjadi 2,78% dari sebelumnya 2,9% pada September 2024.

BBRI menetapkan langkah kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit. "BBRI tetap berhati-hati terhadap risiko kredit, mempertahankan proyeksi biaya kredit (CoC) tahun 2025 sebesar 3-3,2%, serta menargetkan pembersihan penuh NPL kredit mikro 2023 pada 2025," jelas Andrey.

Dalam hal dividen, BBRI menetapkan rasio pembayaran sebesar 85%, lebih tinggi dari tahun buku 2023 yang berada pada 80%. Dengan pembayaran dividen interim sebesar Rp 135/saham, dividen final diperkirakan berada di kisaran Rp 204/saham dengan yield dividen mencapai 5%.

Proyeksi laba bersih BBRI untuk 2025-2026 direvisi naik oleh RHB Sekuritas sebesar 6% dan 8%, meskipun dipengaruhi oleh penurunan asumsi NIM dan perkiraan CoC yang meningkat. Target pertumbuhan laba bersih tahun 2025 dipatok pada angka 8% yoy, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 11% yoy dan ekspansi kredit yang solid.

Dengan kondisi ini, RHB Sekuritas menurunkan target harga saham BBRI menjadi Rp 5.400, dari yang sebelumnya Rp 5.700, tetapi rekomendasi untuk membeli tetap dipertahankan. Target harga baru ini mencerminkan revisi dalam nilai buku dan proyeksi laba terbaru, serta memasukkan premi ESG sebesar 6% mengingat nilai ESG BBRI yang mencapai 3,3 dari 4.

Dengan fokus pada akuisisi besar dan strategi manajemen yang hati-hati, BBRI terus menjadi sorotan dan pilihan investasi yang menarik di sektor perbankan Indonesia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cicilan Mudah Realme C75 Lewat Kredivo Tahun 2025

Cicilan Mudah Realme C75 Lewat Kredivo Tahun 2025

Transfer Valas Praktis dengan Livin Mandiri, Cepat dan Aman

Transfer Valas Praktis dengan Livin Mandiri, Cepat dan Aman

4 Cara Mudah Cek Pajak Kendaraan Bermotor Jakarta

4 Cara Mudah Cek Pajak Kendaraan Bermotor Jakarta

Gading Serpong Kian Menjadi Magnet Investasi dan Bisnis

Gading Serpong Kian Menjadi Magnet Investasi dan Bisnis

Gelang Emas 4 Gram, Investasi Cerdas untuk Ibu Rumah Tangga

Gelang Emas 4 Gram, Investasi Cerdas untuk Ibu Rumah Tangga