Rabu, 10 September 2025

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen di Tengah Ketidakpastian Global

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen di Tengah Ketidakpastian Global
Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen di Tengah Ketidakpastian Global

JAKARTA - Dalam upaya menavigasi ketidakpastian ekonomi global dan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI Rate di posisi 5,75%. Keputusan tersebut juga mencakup penahanan suku bunga pada fasilitas penyimpanan atau deposit facility sebesar 5,00% dan suku bunga pinjaman atau lending facility di level 6,50%.

Langkah Penting di Tengah Ketidakpastian

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa pilihan ini diambil sebagai bagian dari strategi stabilisasi yang lebih luas untuk inflasi dan nilai tukar rupiah. Dalam konferensi pers yang diadakan pada 19 Februari, Perry menyampaikan bahwa fokus BI adalah menjaga daya tahan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang tidak menentu.

“Keputusan ini sejalan dengan upaya stabilisasi inflasi dan nilai tukar rupiah, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi,” ungkap Perry. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan waktu bagi ekonomi domestik untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dinamis yang terjadi di pasar internasional.

Fokus Jangka Panjang Terhadap Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Lebih lanjut, Perry menegaskan bahwa BI akan terus memonitor prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi secara seksama. Perry menjelaskan bahwa BI berkomitmen untuk memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate, selagi tetap memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah. “Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI-Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah,” kata Perry.

Kebijakan ini menunjukkan pendekatan hati-hati BI untuk menjaga keseimbangan antara mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah tekanan inflasi yang berlebihan.

Kebijakan Makroprudensial untuk Stimulus Ekonomi

Meski suku bunga dipertahankan, BI juga menggarisbawahi komitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan makroprudensial. Salah satu langkah konkret yang disebutkan Perry adalah pengenalan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan likuiditas perbankan sehingga dapat mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas yang membutuhkan.

Selain itu, BI juga menjalankan kebijakan sistem pembayaran yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan, terutama di sektor perdagangan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM,” ungkap Perry.

Dampak dan Harapan ke Depan

Keputusan BI untuk menahan suku bunga ini dipandang sebagai langkah strategis dalam mempertahankan iklim investasi dan menjaga stabilitas ekonomi di Indonesia. Dengan mempertimbangkan situasi ekonomi global yang tidak pasti, BI berupaya membangun landasan yang kuat bagi perekonomian nasional untuk bertahan dan berkembang.

Diharapkan, langkah-langkah yang diambil oleh BI ini dapat memberikan dorongan positif terhadap iklim investasi dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Dengan tetap memfokuskan pada prioritas nasional dan kesiagaan menghadapi perubahan global, BI menunjukkan komitmennya untuk melindungi perekonomian Indonesia di masa depan.

Melalui keputusan menahan suku bunga BI Rate di level 5,75%, Bank Indonesia menunjukkan pendekatan yang bijak dalam menghadapi volatilitas ekonomi global. Dengan prioritas pada stabilisasi inflasi dan nilai tukar rupiah, BI berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi nasional sambil menjaga stabilitas pasar keuangan. Dalam konteks ini, strategi BI mencerminkan komitmen untuk menjaga dan memajukan perekonomian Indonesia di tengah tantangan global yang tidak dapat diprediksi.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Uang Primer Agustus 2025 Capai Rekor

Bank Indonesia: Pertumbuhan Uang Primer Agustus 2025 Capai Rekor

Promo 9.9 Blibli Tawarkan Diskon dan Voucher Menarik

Promo 9.9 Blibli Tawarkan Diskon dan Voucher Menarik

KUR BRI September 2025 Hadirkan Cicilan Ringan UMKM

KUR BRI September 2025 Hadirkan Cicilan Ringan UMKM

KUR BNI 2025 Tawarkan Cicilan Ringan Bagi UMKM

KUR BNI 2025 Tawarkan Cicilan Ringan Bagi UMKM

KUR BSI 2025 Hadirkan Modal Halal Bagi UMKM Indonesia

KUR BSI 2025 Hadirkan Modal Halal Bagi UMKM Indonesia