Penyeberangan ke Tiga Gili Lombok Ditutup Sementara Akibat Cuaca Ekstrem
- Kamis, 11 September 2025

JAKARTA - Kegiatan pelayaran menuju tiga Gili populer di Lombok, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, dari sejumlah pelabuhan di Bali saat ini ditutup sementara. Penutupan ini juga berlaku sebaliknya, untuk kapal yang berangkat dari Gili menuju Bali atau Pelabuhan Bangsal, sebagai langkah antisipatif menjaga keselamatan penumpang di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sedang melanda perairan Bali-Lombok.
Perwira Jaga Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Pemenang, Bambang, menjelaskan bahwa penutupan sementara ini berlaku untuk kapal yang berangkat dari Padangbai, Nusa Penida, dan Pelabuhan Bangsal. "Penutupan ini demi menjaga keselamatan pelayaran," tegasnya.
Alasan Penundaan dan Jangka Waktu
Baca Juga
Penundaan keberangkatan kapal ini mulai berlaku sejak 9 September 2025 dan akan tetap diterapkan hingga kondisi cuaca membaik. Langkah ini diambil untuk menghindari risiko kecelakaan laut yang dapat terjadi akibat gelombang tinggi, angin kencang, dan fenomena cuaca ekstrem lain yang masih berlangsung di wilayah perairan tersebut.
Bambang menambahkan bahwa seluruh agen, operator, dan nakhoda kapal penumpang berkecepatan tinggi atau fast boat diminta untuk tidak memberangkatkan kapal selama periode penutupan. “Keselamatan penumpang adalah prioritas utama,” ujarnya.
Sementara itu, Kantor UPP Kelas II Nusa Penida juga mengeluarkan edaran serupa, menekankan bahwa kapal penumpang jenis fast boat dan kapal kecepatan tinggi tipe C tidak diperkenankan melakukan pelayaran selama kondisi cuaca ekstrem. Ni Luh Putu Eka Suyasmin dari kantor tersebut mengatakan, “Kami meminta seluruh pelaku usaha pelayaran di wilayah kerja UPP Nusa Penida untuk menunda keberangkatan kapal, khususnya ke tujuan tiga Gili serta pelabuhan Bangsal di Kecamatan Pemenang.”
Pelayaran dari Bangsal Masih Beroperasi
Meski penutupan diberlakukan di sejumlah pelabuhan, aktivitas pelayaran dari Pelabuhan Bangsal Pemenang menuju tiga Gili atau sebaliknya masih dibuka. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan penundaan bersifat selektif dan disesuaikan dengan kondisi perairan di masing-masing rute, sehingga tidak seluruh jalur pelayaran terdampak.
BMKG Stasiun Meteorologi Zainudin Abdul Majid (ZAM) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, menjadi dasar utama keputusan penundaan ini. Peringatan tersebut mencakup informasi gelombang tinggi, angin kencang, dan potensi hujan lebat yang bisa membahayakan perjalanan kapal penumpang dan fast boat.
Implikasi Bagi Wisatawan dan Pelaku Usaha
Penundaan sementara ini tentu berdampak pada aktivitas wisata, terutama bagi pengunjung yang merencanakan perjalanan ke Gili Trawangan, Meno, atau Air. Wisatawan diimbau untuk memantau informasi terbaru dari operator kapal dan mempersiapkan alternatif perjalanan, termasuk menunda jadwal atau memilih moda transportasi lain jika memungkinkan.
Bagi pelaku usaha pelayaran, penutupan sementara ini menjadi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan teknis kapal, memastikan keamanan mesin dan kelengkapan keselamatan penumpang, serta melakukan pelatihan keselamatan bagi kru. Dengan begitu, saat cuaca kembali normal, operasi pelayaran dapat berlangsung dengan aman dan efisien.
Keselamatan Prioritas Utama
Langkah pemerintah dan UPP menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama, lebih penting dibanding aktivitas ekonomi atau wisata. Penutupan jalur pelayaran ini adalah bentuk kesiapsiagaan dan mitigasi risiko yang proaktif.
Selain itu, koordinasi antara UPP, BMKG, dan operator kapal memastikan bahwa keputusan penutupan didasarkan pada data cuaca yang akurat dan real-time. Strategi ini diharapkan meminimalkan potensi kecelakaan laut, khususnya di wilayah perairan yang rawan gelombang tinggi antara Bali dan Lombok.
Dengan adanya langkah ini, masyarakat dan wisatawan diharapkan lebih memahami pentingnya mematuhi aturan keselamatan pelayaran. Penundaan keberangkatan kapal bukan sekadar formalitas, melainkan tindakan nyata untuk melindungi nyawa dan keselamatan seluruh pihak yang menggunakan moda transportasi laut.

Nathasya Zallianty
wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
GoPay QRIS Kini Bisa Digunakan Bayar di Jepang
- 11 September 2025
2.
BPJS Kesehatan Bisa Tanggung Biaya Pembersihan Telinga
- 11 September 2025
3.
Pasar Otomotif Domestik Lesu, Ekspor Tumbuh Positif
- 11 September 2025
4.
Kapal Penyeberangan Banda Aceh Sabang Siap Layani Penumpang
- 11 September 2025
5.
Harga Minyak Dunia Stabil, Fokus Kembali ke Permintaan
- 11 September 2025